Saturday, 4 August 2012

PUISI “Senja Merajah Kata”


kopi senja dan rindu yang terjaga 
meramal mimpi sebelum malam 
menghardik fajar terus ke pinggir 
ke tepi sepasi bulan 

aku dan juni terus berdamai 
melepas angsa di tengah telaga 
ku biarkan berpinak di dua musim 
semua demi kasih dan tanda cinta 

merumahkan kata-kata 
seperti Neruda merayu gerimis 
mencium hujan di teritis 
mencumbunya hingga ke akhir bab

merajah kata, mendamaikan makna
lesak dari mantra-mantra
dan ku biarkan tubuh telanjang 
menyesap baris sepanjang perjalanan 

tak ada kata akhir untuk ritual 
ku hitung gugus bulan di lekuknya 
ku biarkan pertanyaan jadi jawaban 
untuk sampai di tujuan 

0 comments:

Post a Comment