Tuesday 17 July 2012

Puisi "Manusia dan Alam"

gelap malam menyelimuti bukit ku
bukit yang dulu indah menghijau
burung burung pun indah berkicau
seolah bernyanyi walau dengan suara yang parau

mata air bening yang dulu terpancar indah dibalik batu
suara gemericik air pun terdengar bagaikan alunan lagu
seolah melagukan suatu kedamaian yang takkan berlalu
sepanjang nyawa ini melekat di jiwaku

kini hilanglah sudah
hilang semua keindahan itu
di telan kekejaman manusia yang serakah
diterkam zaman yang menentang arah

esok, lusa atau sepuluh tahun lagi
bukit indah itu akan murka
murka dengan kibiadaban manusia yang tak punya susila
hanya akan ada jerit tangis anak anak manusia yang tak berdosa

kapankah kita mulai sadar akan kelestarian alam kita
kapankah kita mulai membuka mata
apakah kita menunggu bukit dan sungai itu akan murka
ataukah hari ini kita menjaga dan melestarikan mereka


0 comments:

Post a Comment