menyisir tebing tebing dengan bebatuan yang tajam menusuk kaki kaki yang renta
dengan penuh semangat bersama sisa sisa tenaga yang ada
kau terus berjalan di bawah teriknya sinar sang surya
keringat mengucur membasahi badan mu yang tampak layu
sepenggal asa dalam jiwamu kuat bagai bongkahan batu
mengais rezki dalam luka, demi masa depan anak anak mu
sungguh mulia hatimu tak terukir dengan kata kata indah lewat lagu
dengan ketulusan jiwamu mengucap do'a di keheningan malam
bersama kasih sayangmu kau belai rambutnya yang hitam
tak sedikitpun rasa keluh terucap dari bibirmu yang legam
untuk meratapi nasibmu yang tak pernah luput dari penderitaan
hanya tuhan yang tahu apa yang selalu engkau rasakan
mangarungi hidup dengan luka luka dan kesengsaraan
dalam sisa sisa umurmu kini engkau masih terus bertahan
demi satu harapan dan mimpi mimpi indah masa depan..
0 comments:
Post a Comment