anyelir di batas pagi
menjahit warna pendar pelangi
sisa hujan di kuncupnya
merangkum setangkai rindu
karena kau bunga teluki
rias taman seberang jalan
tanpa sangkar dan pagar depan
kidungnya tetap menggambar hati
aku heran dengan jejak kaki kecil
kita
masa lalu yang hilang di
pedestrian
tapaknya terbawa hujan
ke lembah sungai samudera
di sorga, seperti juga namanya
sungai berair madu, bebatu hitam bagai
beludru
kitab-kitab di dendangkan
di daraskan sampai sunyi tak lagi
bermadah sendiri
dan di sana di mana anyelir-anyelir
bernafas,
kita akan mulai menenun tirai penutup
diri sendiri,
sesuatu yang akhirnya melintasi
keabadian
sebuah ciuman yang kekal bermukim disana
selamanya.
Kakikata:
*) dari Seratus Soneta Cinta CIUMAN
HUJAN" 5. oleh PABLO NERUDA disulih bahasa oleh Tia Setiadi
**) bermadah itu 1 memuji-muji;
mengucapkan syair (sajak) sbg pujian
0 comments:
Post a Comment