Ku
dengar bisik sendu suara itu
Mengusik
haru dalam relung hatiku
Legam
hidup dalam gairah lesu
Mengubur
luka masa lalu yang beku
Walau
ku lihat matahari redup di balik awan
Dan
langkahku tersengal di tengah malam tanpa rembulan
Ku
takkan berhenti bermimpi tuk meraih bintang
Tak
peduli tubuh ini hanyut terhempas gelombang
Perlahan
ku melangkah tuk temukan jalan kemesraan
Kegelisahan
pun mulai hadir mengusik keyakinan
Bersama
sisa nafasku, ku terus menyulam kasih sayang
Agar
mekar terus menjalar abadi hingga akhir perjuangan
Jika
sang waktu masih mengizinkan aku tuk kembali
Ku
takkan menyia nyiakan setiap detik yang ku lalui
Tuk
meraih segenggam asa yang telah lama terpatri
Dan
merasakan indahnya hidup dalam cinta sejati
Kekasih, betapa pun malam tanpa cahaya,
ReplyDeleteranjang bukan hanya buku dengan halaman syahdu, di dalamnya ada kamu,
puisi yang diciptakan cinta
membacamu, mataku lupa cara berkedip.
Huruf-hurufmu, rindu yang menampakan diri sebagai pelukan lembut.
Itu kamu, rusuk didadaku,
setiap degup yang menghidupi jantungku,
setiap cium yang memperpanjang nafasku,
setiap peluk yang tak cukup waktu,
Kini kumengerti, ingatanku adalah sajak,
tempat kita meninggalkan jejak, yang tak terhapus waktu,
Malam semakin larut, tapi mata lupa kututup,
bahkan dibawah alismu bulan berteduh dari silau lampu.,
Betapapun juga: ia itu abadi
Ijin copas
ReplyDeleteIzin copas mbah
ReplyDelete