Pada
hening cemara udang
Lelaki
itu diam, memungut pasir tanpa berbisik
Menimbang
masa lalunya di seutas tali
Yang
dihempas ke tengah lautan
Karena
ada yang menunggu di gubuk seberang waktu
Dia
terus mengirim doa
Pada
gelombang pasang
Pada
buih putih sisa harapan
Pasir
itu melandai dengan gumuk di seberang
Senja
naik tanpa perasaan
Tapi
joran masih tanpa ikan
Seperti
reda angin dadanya
Bukan
masa lalu dan angan menarik mimpi dari seberang
Tapi
kaki terserap hitamnya waktu
Riwayatnya
telah masuk lorong dan beku
Walau
debur menuliskan sepotong namanya tanpa ragu







0 comments:
Post a Comment