Tuesday 17 July 2012

PUISI "BANJIR"

hujan hari itu, masih teringat jelas di benakku
sebagian orang gembira, sebagianpun kelabu
suka dan cita terasa bersatu menepis tabir biru
tawa lepas dari bibir mereka, tapi tidak dengan aku

hujan hari itu, masih menyimpan kepedihan yang mendalam
sisa sisa sampah bercerakan, akibat tragedi alam
alam yang dulu membawa kehidupan indah bagi insan
kini berubah menjadi bringas dan membinasakan

mungkin ini teguran tuhan kepada kita
manusia yang tak pernah puas dengan harta
manusia yang tak pernah syukur atas NikmatNya
manusia yang tak bersahabat dengan semesta

siapa yang akan menjaga kelestarian alam
bukan kah ini peringatan Tuhan kepada insan
untuk selalu berbenah dan menjaga alam
alam pun tak enggan untuk selalu memuliakan insan

ketika manusia sadar dan mau berbenah
ketika manusia sudah tidak lagi serakah
seribu kali hujan pun datang tak mengapa
banjir dan longsorpun tak akan datang menerpa

2 comments: