Saturday, 4 August 2012

PUISI “Sya’ban Pergi di Senja Ramadhan”


sya’ban pergi di senja ramadhan 
menjadi tanda iman
bagi madah seribu taman
yang rekah daun bunganya

dan kita hanya pejalan kaki yang sendirian
mencari sunyi di tengah kota
wangi dari setangkai kembang kenanga
menunggu datang labuhan cinta

setapak berliku jejak
kita runduk di bayang lalu
tentang kidung yang lamat-lamat
terdengar putus dalam dentingnya

sya’ban pergi di senja ramadhan
tengah bulan pasti purnama 
jangan bilang sorga tak ada 
sungainya sering menjadi kata 


0 comments:

Post a Comment