Monday 6 August 2012

PUISI “Taring Cinta”


sepotong kayu terbakar di unggun api
pagan kukuh bagai seorang bahaduri
tak hirau tubuhnya hancur jadi abu
untuk cinta. untuk sading tirai pelaminan

seperti pelaut menarik sabang
tirai baginda terus ke puncak
berkibar meretas asmaradanta
lambang kasih asmarandana

tapak laku kemarin itu
serupa sabana tanpa jendela
dusun baru tempat singgah pejalan jauh
babakan hidup agar laku tak pernah redup

jangan bertanya ada apa dari elok seberang laut
bukit hijau, ngarai dan pasir putih
karena nyanyi sunyi seorang kekasih
selalu memanggil untuk pulang tanpa pamrih

kekasih itu obat luka sisa perjalanan
pecahan waktu yang kita kurung dalam kelambu
dan kita biarkan hanya satu yang bisa terbang mencium rembulan
membawa setitik nila di taring keabadian


0 comments:

Post a Comment