teras
itu kelir waktu
layar
putih merajah tubuh dan aku
jadi
bebana melabuh sekepal rindu
pada
pagi dan bintang anyelir
sandarkan
saja semua gelisah
pada
kelopak dinding yang dara
pada
pagi yang tersulam lengkung fajar
di
urai mayang hitam rambutmu
kita
daraskan bait lama, sasakala yang jadi madana
sampai
batas paling purna
ke
lambung ujung sasadara
telaga
mantra rimbun mahkota
oh
ruang kosong pendaran setangkup warna
seribu
rupa pada awalnya adalah kata
rangkaian
panjang himpunan makna
jangan
biarkan hilang tanpa pijakan, pada tanah air bahasa
pada
bait aku mengabdi
maka
biarkan puisi ini terbang sekali lagi
dengan
sayap manik kedasih
agar
jangan pilih musim merepih
kita
berhimpun di tapal batas yang sama
mencecap
aura tanpa sengketa
hikmat
di terik matahari yang naik di punggung bukit
dan
aku pastikan kau lelap dalam dekapan kata
menyatukan
tubuh memang tak harus sama
seperti
kata mereka!
hujan
bunga datang tiba-tiba
wangi
kenanga jadi kenangan
putik
sari jadi alas menepi
kemana
lagi kita cari angin sorga?
gema
di teras cinta, batas rasa seorang rama!
0 comments:
Post a Comment