Tuesday 24 July 2012

PUISI "Kisah Anak Pengembala"

pagi itu, langit terlihat begitu cerah tak tertutup hitamnya awan
kicau burungpun terdengar dibalik hijaunya daun daun nan rindang
aku terus melangkah menyusuri sungai dan gumpalan ilalang
melewati lembah terjal dan bukit bukit kehidupan

anak pengembala, yah... anak pengembala,
begitulah teriak mereka dalam panggil dan sapa
ini adalah kehidupanku, dalam menggapai satu cita
hidup dalam kesederhanaan yang penuh dengan rasa

hampir aku tak pernah tahu akan adanya cinta
yang ku tahu hanyalah cerita pahit dan lara
dalam langkahku terbesit asa dalam jiwa
asa yang tak pernah hilang walau datang badai menerpa

di bawah terik matahari yang membakar kulitku
aku terus bejalan menyusuri jalan setapak yang berbatu
tak peduli perihnya luka menyayat sukmaku
begitulah aku hidup melewati ruang melintasi waktu


1 comments: