Monday 6 August 2012

PUISI “Gadis Kecil di Trotoar”


gadis kecil terlantar di trotoar
dengan selimut kabut mimpinya tergadaikan
pada jejak pejalan kaki
dan mereka yang lupa janji

dimana tuhan? nama kecil terpinggirkan
kitab suci jadi pajangan harga diri
jika lusuh luka tubuh sesama
tak saling memberi makna

aku pernah bertanya, dimana kau simpan air mata?
jerit dan lolongan orang-orang tepi
dalam diam aku tahu, keras batu butuh cara mematungnya
karena tetes air hujan tak lagi jadi andalan

ini juga tanah mereka
bukan milik kau yang sombong dalam derma
bukan milik sebuah sabda
dan sekali lagi, jangan biarkan gerimis dan kabut itu menghanyutkan rasa cinta pada ibunya


0 comments:

Post a Comment