Saturday, 4 August 2012

PUISI “Pelacur Sulawesi”


hari ini pelacur pelacur Sulawesi bersatu dalam kata
bukan atas anjuran puisi rendra 
karena pelacur jakarta kini hampir tak terdengar suaranya 
tersekat gemerlap malam puncak dari adab ibu kota

karena ladang ladang mereka di pagar aturan 
plang merah atas nama menghormati kaum agama
yang puasa di ramadhan tak mampu menahan syahwat 
tak bisa melihat geliat di ranum merah  

tapi tubuh butuh makan , anak anak perlu sekolah
keluarganya perlu biaya berobat 
mareka tetap wajib hidup untuk hidup 
dengan hak yang terpinggirkan 

jika negara tak mampu memberi jaminan 
sandang-pangan-kesehatan 
tempat berteduh dan keadilan 
lalu untuk apa atas nama agama mereka larang para pelacur  mencari nafkah?

bukankah negeri ini pernah dibantu para pelacur untuk merdeka
tanya Soekarno kalau tak percaya
sebelum jubah-jubah itu berkacak pinggang 
merasa paling suci diantara warga negeri 
seperti anjing menuduh gonggongan 

iman berhimpun dalam agama 
bukan alasan mutus urat nadi 
membunuh dengan perlahan atas nama perbedaan 
nyatanya imanmu hanya aturan 
lakumu hanya tipuan 


0 comments:

Post a Comment