tanjung
rindu runduk di pucuk rangasu
membadik
badai ibarat surai kelewang
semua
karena tipis batas antara
dua
hati satu dunia
tak
ada air mata tanpa sumur
tak
ada debar jantung tanpa buih debur
hamparan
air di laut
tak
sebanding jumlah pasir di pantainya
seperti
kemarin itu
lumpur
jadi batu
riak
gelombang jadi pancalan
naik
ke pusaran, menepi rindu ke tepian
namamu
tertulis di bidak kayu
pagan
kukuh walau tersaput debu
melingkari
sepercik api
abadi
bersama kasih orang-orang terpuji
0 comments:
Post a Comment